Dalam pertandingan FA Cup kemarin (10/3/2013) antara Manchester United melawan Chelsea, tak banyak orang yang menyanjung nama John Obi Mikel. Apalagi Mikel hanya bermain mulai menit ke - 52. Sebelumnya pun Chelsea harus menderita ketertinggalan dua gol terlebih dahulu dalam 10 menit awal babak pertama. Barisan pertahanan Chelsea yang digalang oleh David Luiz bersama Gary Cahill pun bagai terlihat seperti Loki di hadapan Hulk. Dan parahnya lagi, lini tengah Chelsea menjadi tidak berkembang mengingat serangan yang selalu dilancarkan melalui sisi kiri pertahanan United selalu dapat dipatahkan oleh Evra. Oscar juga tidak berkutik karena dia selalu beroperasi di sisi kanan United. Alhasil Demba Ba selalu kesulitan bila sudah berada di penalty box United dan lebih memilih untuk mengembalikan bola ke belakang lagi. Untungnya saja United tidak memilih untuk menambah pundi - pundi golnya ke gawang Chelsea yang sedang dalam kondisi mirip Jepang saat pemulihan sehabis gempa bumi dua tahun lalu.
Di babak kedua, Benitez (pelatih Chelsea) sadar bahwa formasi yang diterapkan saat babak pertama dinilai tidak efektif. Bermain tanpa seorang gelandang bertahan murni, Chelsea harus kewalahan menghadapi duet gelandang super offensif United, Kagawa dan Carrick. Di menit ke - 52, Benitez memasukkan Eden Hazard dan Obi Mikel untuk menggantikan Frank Lampard dan Victor Mosses. Akhirnya Chelsea memperoleh nafasnya kembali di pertandingan ini. Dengan masuknya Mikel yang merupakan seorang gelandang bertahan, Ramires pun akhirnya bisa leluasa membantu pergerakan Juan Mata dari tengah. Mikel berperan bagus dalam menstabilkan lini tengah Chelsea, kondisi Chelsea yang sebelumnya mirip Jepang saat pemulihan sehabis gempa bumi dua tahun lalu pun berubah menjadi seperti Burj Al - Arab yang tegak dan kokoh. Mikel sukses membuat pergerakan Carrick dan Kagawa bagai anak ayam kehilangan induknya. Hal itu membuat trio Hazard, Mata , dan Oscar menjadi semena - mena di jantung pertahanan United. Hazard dengan jeli memanfaatkan situasi tersebut, tendangan melengkungnya dari sisi kanan pertahanan United pun membuat De Gea memungut bola dari gawangnya.
Tak ingin kedudukan disamakan, United pun memaksa menyerang lini tengah Chelsea yang digalang oleh Mikel. Fatal adalah kata yang cukup untuk mewakili bagaimana serangan United berubah menjadi serangan balik Chelsea yang mengerikan melalui pergerakan Oscar dan Ramires. Ramires yang telah bebas bergerak setelah adanya Mikel pun akhirnya menciptakan gol penyama kedudukan. Situasi berbalik, Chelsea mulai mendominasi total lini tengah permainan. Hanya saja, permainan cantik dari Champions of Europe itu telat datangnya. Satu peluang emas dari Mata yang digagalkan oleh kaki kanan De Gea pun adalah peluang terbaik yang dimiliki Chelsea untuk memenangkan pertandingan. Well, kita tidak tahu apa yang terjadi jika Benitez lebih memilih untuk menurunkan seorang gelandang murni khususnya Mikel sejak awal pertandingan.
"He's here! He's there! He's every fuckin* where! Obi Mikel.. Obi Mikel!"